Sampling Technique
Sampling Technique
Before you read this article, I recommended you to read this.
Probability Sampling/Random Sampling
Teknik pengambilan sampel dengan probability sampling adalah teknik sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk diambil sebagai sampel, contoh sederhananya adalah undian.
Dalam probability sampling, terdapat beberapa teknik yang digunakan yaitu simple random sampling, systematic random sampling, stratified random sampling, cluster sampling dan multi stage sampling.
Simple Random Sampling
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
Pegambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara random dengan 2 cara yang terkenal berdasarkan jumlah populasinya yaitu :
- Jika jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi
- Jika jumlah populasi besar, maka pengambilan sampel perlu digunakan label “Random Numbers” yang dilakukan dengan beberapa prosedur sebagai berikut :
- Misalkan populasi berjumlah 300 (N=300)
- Tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 sampai 300 = 3 digit/kolom)
- Tentukan besar sampel yang akan diambil (Misalnya 75 atau 25%)
- Tentukan skema penggunaan label random numbers
Keuntungan : Prosedur estimasi m udah dan sederhana.
Kerugian : Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi dan sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.
Systematic Random Sampling
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
Teknik pengambilan sampel ini digunakan apabila sedikit stratifikasi pada populasi. Secara umum, teknik ini dilakukan dengan pengambilan sampel dengan setiap urutan ke-K dari titik awal yang dipilih secara random, dimana nilai K adalah pembagian dari jumlah anggota populasi dengan jumlah anggota sampel.
Keuntungan : Perencanan dan penggunaanya mudah dan sampel tersebar di daerah populasi
Kerugian : Membutuhkan daftar populasi.
Stratified Random Sampling
Populasi dibagi strata-strata (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling.
Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4–6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12–13 Kelompok B, dan 7 ñ 8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.
Keuntungan : Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugian : Daftar populasi setiap strata diperlukan , jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.
Cluster Sampling
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel.
Teknik cluster sampling digunakan apabila populasi dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakter yang dipelajari ada dalam satu kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).
Keuntungan : Tidak memerlukan daftar populasi dan biaya transportasi kurang
Kerugian : Prosedur estimasi sulit
Multi Stage Sampling
Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.
Cara ini dipergunakan bila:
- Populasinya cukup homogen
- Jumlah populasi sangat besar
- Populasi menempati daerah yang sangat luas
- Biaya penelitian kecil
Keuntungan : Biaya transportasi kurang
Kerugian : Prosedur estimasi sulit, Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat
Probability Sampling
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.
Purposive Sampling
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
Accidental Sampling
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.
Quota Sampling
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15–40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan.